Perjalanan ke Macau
Sehari melakukan Perjalanan ke Singapura, perjalanan dilanjutkan ke Macau. Taksi yang telah dipesan kemarin malam telah datang menjemput di hotel dan langsung menuju ke budget terminal bandara Changi. Kali ini pesawat yang akan dinaiki adalah Tiger Airlines untuk menuju ke bandara Macau International. Tiba di Macau, terlihat bila bandara ini tidak terlalu besar dan laut mengelilingi bandara ini. Udara terasa cukup dingin dan membuat embun keluar dari mulut ketika berbicara.
Selesai pemeriksaan di bagian imigrasi tidak lupa mengambil peta Macau. Tujuan pertama yang akan disinggahi adalah Lisboa Hotel & Casino, tentu saja bukan untuk berjudi atau menginap tetapi hanya foto-foto saja.Kendaraan yang dipilih adalah taksi karena Macau belum memiliki MRT. Sebetulnya ingin mencoba naik bus, akan tetapi setelah menunggu agak lama dan bus datang, karena ragu saya mengecek lagi nomor busnya, ternyata benar dan hendak naik, eh busnya sudah keburu jalan .
Sampai di tempat tujuan, saya mengambil beberapa jepretan di depan dan di sekitar Lisboa Hotel & Casino, yang diikuti oleh beberapa turis yang kebetulan juga berada disana.
Perjalanan dilanjutkan menuju Ruins of St Pauls dan Museu de Macau dengan berjalan kaki karena letaknya tidak terlalu jauh dan ingin menikmati suasana Macau.Tibalah di tempat tujuan, ternyata sudah sangat ramai oleh turis dari beberapa negara. Terdengar sekelompok orang yang saya tebak mereka berbicara dengan bahasa Jepang, sedangkan kelompok lainnya berbicara berbahasa Perancis, bahkan ada kelompok lainnya berbicara dengan menggunakan bahasa asing yang tidak dapat dikenali. Ruins of St Pauls merupakan sisa sebuah gereja dan saat ini yang tersisa hanya bagian-bagian dari gereja.
Tidak jauh dari situ terdapat benteng dan juga Museu de Macau. Pada benteng terdapat banyak meriam yang sepertinya sengaja tetap diletakkan sebagai bagian dari pariwisata dan dirawat dengan baik, jadi teringat kota tua di Jakarta.Naik ke atas benteng membuat saya dapat melihat pemandangan kota dari tempat tinggi, akan tetapi sayang sekali saat berkunjung ternyata Museu de Macau tutup dan tidak dapat dimasuki. Puas berkeliling dan melihat Ruins of St Pauls dan Museu de Macau, tempat berikutnya yang dikunjungi adalah Fisherman’s Wharf.
Tempat ini sangat sepi, mungkin karena sedang tidak ada acara. Akhirnya bergegas menuju hotel Best Western Sun Sun untuk merapikan diri dan mengikuti sebuah kegiatan.
Menjelang malam, ternyata masih ada waktu yang dapat dimanfaatkan untuk menuju ke The Venetian, sebuah mal yang di dalamnya terdapat casino. Baru kali ini masuk ke dalam casino dan melihat-lihat ada permainan apa saja, akan tetapi sangat disayangkan karena ada larangan untuk mengambil foto.
The Venetian hotel memiliki wisata air berupa gondola, kita dapat menaiki gondola tersebut untuk mengelilingi bagian dalam hotel.Pada bagian depan dari The Venetian terdapat layar besar menampilkan total hadiah yang tersedia di dalam casino, dan kebetulan ada yang berhasil memenangkan total hadiah yang besar.
Perutpun berbunyi menandakan saatnya makan malam, sulit juga mencari tempat makan karena sebagian besar restoran menggantung babi di kaca depan restoran. Akhirnya biar aman, memilih untuk makan di pizza hut. Saat memesan pelayananya terlihat kurang fasih bahasa inggris, akhirnya yang melayani manajer restoran, memesan pizza seafood, zuppa soup, dan juga chicken spagethi.
Makanan yang telah datang disantap, rasa pizzanya enak dan rasa spaghetti bumbu ayamnya terasa nikmat membuat perut menjadi kenyang. Spaghetti yang dipesan memiliki rasa seperti opor ayam dan gurih membuat nostalgia memakan makanan yang biasanya popuer 1 tahun sekali saat idul fitri. Langsung kembali ke hotel karena besok pagi akan naik kapal ferry dan melanjutkan Perjalanan ke Hongkong.