Bubur Ayam Cikini

Bubur ayam cikini, tenda kaki lima yang terletak di pelataran pasar hias rias cikini ini buka mulai sore hari menjelang malam hari. Walaupun sejak sekolah dasar hingga sekolah lanjut tingkat pertama saya bersekolah di perguruan cikini, baru kali ini saya singgah di tempat ini. Saat datang, tempat makan bubur ayam ini tidak terlalu ramai sehingga masih memiliki kesempatan untuk memilih tempat makan duduk atau lesehan. Tidak lama kemudian, barulah terlihat orang-orang dengan menggunakan kendaraan roda empat dan dua mulai memenuhi tempat makan ini. Sebetulnya di tempat ini juga menyediakan dinsum dan nasi uduk, tetapi pilihan jatuh kepada bubur ayam spesial, cumi bakar, dan es lidah buaya. Tidak terlalu lama menunggu, akhirnya pesanan diantar ke meja.

 Hidangan yang pertama kali disantap adalah bubur ayam spesial (telur dan ati ampela). Telur ayam menjadi setengah matang karena ditaruh di atas bubur yang panas. Sungguh rasa yang pas dan lezat tidak terkira, rasa hangat bubur yang lembut ditambah rasa ayam yang gurih serta telur setengah matang membuat ingin terus melahap bubur hingga habis. Ati ampela dan emping bukan sebagai hiasan saja akan tetapi juga menambah nikmatnya bubur ayam spesial ini.

 Setelah selesai menyantap bubur ayam, dilanjutkan dengan minum es lidah buaya. Jadi teringat waktu masih kecil, banyak sekali lidah buaya di halaman dan kebun rumah. Tidak menyangka, ternyata lidah buaya bila dijadikan minuman sangat enak dan menyegarkan. Potongan lidah buaya terasa lembut dan airnya terasa segar. Cocok diminum setelah makan bubur ayam spesial.

Hidangan yang ketiga ada cumi bakar. Cuminya terasa enak tidak keras, tetapi yang membuat lebih enak rasa cumi bakar ini adalah sambal kacang yang disediakan bersama cumi ini. Secara keseluruhan makanan dan minuman yang ada pada tenda kaki lima bubur ayam cikini memuaskan. Mungkin lain kali, perlu dicoba dinsum dan nasi uduknya. Bila Anda ingin mencoba segera datang ke bubur ayam cikini yang terletak di

Jl. Cikini Raya (pelataran pasar hias rias cikini)
Jakarta Pusat.