Perjalanan ke Singapura
Perjalanan ke Singapura merupakan perjalanan keluar negeri yang kedua setelah Arab Saudi. Persiapan perjalanan dimulai dari malam hari sebelum keberangkatan. Sejak awal, perjalanan dilakukan dengan niat untuk backpacker, jadi membawa pakaian yang pas cenderung kurang dan peralatan pendukung untuk berpetualang. Pagi hari langsung menuju terminal Rawamangun untuk menggunakan bus damri. Cukup deg-degan karena saat melintasi tol tanjung priok terdapat kecelakaan mobil yang mengakibatkan bus tidak dapat lewat. Kira-kira setelah menunggu 15 menit, akhirnya bus dapat lewat setelah mobil derek tol meminggirkan mobil yang mengalami kecelakaan. Akhirnya sampai juga di Bandara Soekarno Hatta di terminal 2 keberangkatan luar negeri. Pesawat yang digunakan adalah pesawat Lion Air. Berbeda bila berpergian di dalam negeri, bila waktu tiba ke bandara cukup 1 jam sebelum keberangkatan, lebih baik bila keluar negeri tiba di bandara 2 jam sebelum keberangkatan pesawat, karena antrian pemeriksaan pasport di bagian imigrasi sangat panjang dan cukup lama.
Selesai menyelesaikan pemeriksaan di bagian imigrasi, langsung menunggu di ruang tunggu dan 15 menit sebelum jadwal pesawat berangkat, semua penumpang dipersilakan untuk masuk ke dalam pesawat. Cukup langka juga Lion Air bisa tepat waktu, karena biasanya sudah beberapa kali naik pesawat Lion Air untuk berpergian di dalam negeri, selalu saja mengalami keterlambatan. Pesawat mengangkasa kira-kira 1,5 jam, dan pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Changi.
Sampai disana, hal yang cukup membuat saya kagum adalah luasnya bandara, kebersihan, kerapian, dan keteraturan. Sangat senang bagi saya yang tergolong orang judging pada tes MBTI. Langsung bergegas menuju ke bagian imigrasi dan mengantri untuk pemeriksaan passport. Tidak lupa mengambil peta Singapura yang disediakan di bandara sebagai bekal saat nanti akan berjalan-jalan. Setelah selesai di bagian imigrasi, langsung mencari makan untuk mengganjal perut yang sudah keroncongan. Makanan yang dipilih adalah Burger King, padahal di Jakarta juga ada , tetapi entah mengapa saya merasa burger ataupun kentangnya terasa lebih gurih dibandingkan saat makan di Jakarta.
Perjalanan dilanjutkan setelah perut kenyang dengan menggunakan mass rapid transportation (MRT), tetapi tidak lupa menaruh barang terlebih dahulu di Arrianna Hotel yang terletak di kawasan Little India.
Saya langsung menuju ke Merlion Park, dengan menggunakan MRT tujuan Raffles, untuk foto-foto dengan patung singa ikon dari negara Singapura. Juga sempat memfoto di sekitar Marina Bay Sands, dimana terdapat 3 gedung yang terhubung dengan teras yang menyerupai kapal di bagian atasnya.
Berkeliling untuk foto-foto serta makan eskrim yang dijual di pinggir jalan. Petualangan dilanjutkan dengan tetap menggunakan MRT tujuan Harbour Front menuju ke Vivo City Mall yang akan dilanjutkan dengan menggunakan Sentosa Express untuk menuju ke Sentosa Island dan Universal Studio.
Puas melihat-lihat serta berfoto di sentosa dan Universal studio, mulai dari globe universal, bangunan universal studio, ikon singa, dan lain sebagainya. Malam harinya tempat yang disinggahi adalah Orchad Road dimana banyak mal disepanjang jalan ini, tentu saja sambil mencari tempat untuk makan malam.
Saat makan malam, saya memesan mie rebus berisi udang dengan ukuran besar dan chicken wing serta minum teh kaleng. Rasa mie rebus udangnya terasa nikmat dan udangnya benar-benar terasa segar, sedangkan chicken wing terasa enak dengan porsi yang banyak.
Tidak bisa berlama-lama untuk menikmati makannya karena hari sudah malam dan besok di pagi hari sekali harus meneruskan Perjalanan ke Macau. Tidak lupa untuk memesan taksi karena harus tiba di budget terminal di pagi hari dimana MRT belum beroperasi.